infopolitiknews Blog Nasional Batu Bara yang (Tetap) Semakin Moncer
Nasional

Batu Bara yang (Tetap) Semakin Moncer

Infopolitiknews – Naiknya permintaan energi di dalam negeri maupun dunia membuat Indonesia mencapai rekor pencapaian produksi batu bara tertinggi di sepanjang 2024 yaitu menembus angka 830, 97 juta ton.

Mengutip data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, realisasi tersebut telah mencapai 117,05% dari target produksi 2024 atau sebesar 710 juta ton.

Produksi batu bara yang telah melampaui target tersebut adalah cerminan bahwa batu bara masih menjadi sumber energi dominan yang digunakan di Indonesia. Dari total produksi emas hitam 2024, sebanyak 378,32 juta ton terserap untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Seperti dikutip Bloomberg, Indonesia merupakan pengekspor bahan bakar kotor terbesar di dunia dan sekaligus bergantung pada bahan bakar ini untuk sebagian besar kebutuhan listriknya. Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia berencana menghentikan semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2040.

Menurut International Energy Agency, konsumsi batu bara global telah meningkat dua kali lipat dalam tiga dekade terakhir, meskipun permintaannya akan tetap stabil hingga tahun 2027. Dan di sebagian besar negara maju, permintaan batu bara justru telah mencapai pucaknya dan diperkirakan akan terus menurun hingga 2027.

Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani mengatakan, target produksi pada tahun ini (2025) diperkirakan bakal naik.

“Hal ini mengacu pada realisasi tahun 2024 yang mencapai 830 juta ton. Selain itu juga ada faktor peningkatan permintaan di dalam negeri,” kata Gita, dilansir Kontan, Jumat (10/1).

CEO Amartha Corp, Ikhwanus Sofa
CEO Amartha Corp, Ikhwanus Sofa.

CEO Amartha Corp, Ikhwanus Sofa tidak heran dengan naiknya target produksi batu bara 2025 karena permintaan dalam negeri dan dunia terhadap emas hitam tersebut memang sedang mencapai puncaknya. Namun, Ikhwanus mengharap peningkatan produksi itu disertai dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan.

“Peningkatan target produksi itu baik, menjadi sumber devisa juga. Namun saya berharap kita bisa berupaya menghingdari kerusakan lahan, pecemaran air, dan udara. Kami siap mendukung upaya itu,” ungkap Ikhwanus Sofa.

Exit mobile version