infopolitiknews Blog Nasional Korban Banjir Bandar Lampung “Menderita” Gatal dan Lapar
Nasional

Korban Banjir Bandar Lampung “Menderita” Gatal dan Lapar

Banjir di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) sore.(KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

Infopolitiknews – Hujan deras yang mengguyur kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1) telah menyebabkan banjir bandang mengepung 16 kecamatan. Sejumlah warga terdampak mengalami berbagai keluhan dari lapar hingga gatal-gatal.

Tiga hari pasca bencana banjir ekstrem yang melanda kota Tapis Berseri, sebagian besar warga mengeluhkan gatal-gatal dan kemerahan di kulit mereka. Mereka menduga gatal-gatal itu disebabkan oleh lumpur banjir. 

“Kemarin sempat terendam, ya air banjir, ya lumpurnya juga. Besoknya mulai terasa gatal,” kata Diana (41), salah seorang warga Kelurahan Pesawahan kepada Kompas, dikutip Senin (20/1/2025).

Warga yang mengeluhkan sakit gatal-gatal sudah mendapatkan pengobatan dari posko kesehatan di lokasi banjir. Mereka juga mendapat himbauan agar tidak menggaruk kulit yang gatal karena berpotensi menjadi koreng.

Tidak hanya gatal-gatal, warga korban banjir bandang Bandar Lampung juga mengeluhkan jumlah bantuan makanan yang tidak sesuai kebutuhan.

Warga Kampung Pasar Ambon, Kecamatan Teluk Betung Selatan mengaku hanya mendapatkan satu nasi bungkus untuk satu rumah. 

“Ya masa satu bungkus (nasi) cuma buat satu rumah. Ini satu rumah ada enam orang, apa kami mau makan secomot doang,” keluh Lekman (37), salah satu warga Kampung Pasar Ambon.

Lekman menambahkan bahwa pada Sabtu (18/1/2025) juga ada bantuan 1.000 kotak nasi dari bank BUMN yang datang pada pukul 16.00 WIB tapi tertahan di posko banjir dan baru dibagikan pada pukul 21.00 WIB.

“Enggak tahu lagi gimana mikir-nya. Ya tetap satu kotak buat satu rumah,” katanya.

Selain kesulitan makanan, warga terdampak banjir mengaku membutuhkan peralatan mandi dan air bersih. 

“Sabun enggak ada, padahal kami butuh buat bersih-bersih, cuci baju, ini lumpur sampai kering di baju,” kata Mumun (60).

Menurut warga pula, bantuan  sembako yang menumpuk di posko penanganan banjir akan dibagikan usai memenuhi kuota. 

Exit mobile version