infopolitiknews Blog Ekonomi Lipstick Effect: Pelarian Cantik Ekonomi Sulit!
Ekonomi Nasional

Lipstick Effect: Pelarian Cantik Ekonomi Sulit!

Infopolitiknews – Pada sebagian orang, sulitnya kondisi ekonomi tidak selalu menyurutkan minat belanja terhadap barang-barang mewah. Mereka tetap membeli dan mengkonsumsi barang mewah. Hanya saja, barang mewah yang mereka pilih adalah barang yang berdampak kecil terhadap isi dompet mereka yang tiris, contohnya lipstick.

Fenomena belanja impulsif perempuan terhadap barang-barang non-essensial seperti kosmetik dan produk perawatan tubuh itu disebut dengan istilah lipstick effect.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengatakan fenomena ini sebenarnya merupakan indikator buruknya perekonomian. 

Lipstick effect ini cenderung indikator yang kurang baik sebenarnya, untuk sektor secara keseluruhan. Untuk industri kosmetik, ini peluang. Tetapi bagi sektor lainnya, kalau orang membeli kosmetik secara impulsif berarti dia sedang mengurangi pembelian barang lainnya,” terang Bhima kepada detikcom, dikutip Sabtu (4/1/2025).

Bhima menambahkan, masyarakat yang ada dalam fenomena lipstick effect mayoritas adalah kelas menengah. Mereka lebih memilih berada di rumah dan menghibur diri dengan belanja perintilan kecil untuk pelarian sesaat karena tidak bisa mengakses “pelarian” yang lebih mewah.

Sementara itu, ada penelitian The Economist yang menguji tentang lipstick effect pada 2009 tentang Lip Reading, Do sales of lipstick really go up in difficult times?

Penelitian itu menyatakan “angka historis yang dapat diandalkan mengenai penjualan lipstik sulit ditemukan, dan sebagian besar orang yang percaya lipstik hanya dapat menunjukkan contoh-contoh anekdot yang terisolasi sebagai bukti dari fenomena yang lebih besar.

Data yang dikumpulkan oleh Kline & Company, sebuah kelompok riset pasar, menunjukkan bahwa penjualan lipstik terkadang meningkat selama masa-masa sulit ekonomi, tetapi juga diketahui tumbuh selama masa kemakmuran.

Dengan kata lain, menurut penelitian tersebut tidak ada korelasi yang jelas antara peningkatan penjualan lipstik dengan masa-masa sulit.

Exit mobile version