infopolitiknews Blog Lingkungan & Sosial Penanganan Darurat Sampah di Kota Banjarmasin Perlu Libatkan Masyarakat
Lingkungan & Sosial

Penanganan Darurat Sampah di Kota Banjarmasin Perlu Libatkan Masyarakat

Infopolitiknews – Darurat sampah menjadi persoalan yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya Banjarmasin.

Keterbatasan lahan bukanlah masalah utama persoalan darurat sampah, melainkan timbulan sampah yang tak terkendali dengan volume yang lebih besar daripada kapasitas penampungan dan kemampuan pengelolaannya.

Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih pun membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin sepenuhnya mengandalkan TPA Regional Banjarbakula di Banjar Baru.

Namun, kapasitas tampung TPA Regional Banjarkula yang hanya 150 ton per hari itu tidak sebanding dengan produksi sampah harian yang menyentuh angka 600 ton per hari.

Ketidaksesuaian jumlah tersebut berakibat pada tidak terangkutnya sampah-sampah yang membludak di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

17 unit TPS-3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang diklaim Pemkot sebagai solusi bagi persoalan darurat sampah di Banjarmasin ternyata tidak memiliki fasilitas yang memadai. Bahkan mesin pencacah sampah plastik di TPS-3R di Jalan HKSN dan Jalan Cemara, Banjarmasin Utara, rusak.

“Iya, memang rusak. Sudah lama tidak bisa dipakai,” ungkap salah satu petugas TPS-3R yang tidak bersedia disebutkan namanya, seperti dikutip Radar Banjarmasin, Kamis (6/2).

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki tidak menyangkal rusaknya alat pencacah tersebut.

Marzuki mengungkap pengadaan sarpras TPS-3R telah diusulkan dalam pembahasan APBD.

Menurut Surat Edaran (SE) Wali Kota Banjarmasin Nomor 600.4.15/0121/SET-DLH/II/2024 Pemkot menetapkan status tanggap darurat sampah mulai 1 Februari hingga 31 Juli 2025.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta seluruh kelurahan turun tangan menyediakan tempat pemilahan sampah.

“Jadi yang dibuang ke Banjar Baru hanya sisa residu sampah,” tegas Ibnu.

Selain itu, kerja sama masyarakat juga sangat diperlukan. Ibnu meminta sampah dipilah sejak dari rumah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan rencana alokasi tempat pemilahan sampah berjumlah 69 titik di seluruh kota dan diprediksi mampu mengurangi timbulan sampah hingga 80% dan 20% sisanya yang akan diangkut ke TPA Regional Banjarbakula.

Exit mobile version