INFOPOLITIKNEWS – Keberadaan Mesin insinerator sampah yang beroperasi di TPS Jalan Merdeka, Kelurahan Abdijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok diprotes warga (23/12). Alih-alih memberikan solusi terhadap upaya penanganan timbunan sampah, mesin tersebut malah menyumbang polusi udara dan mengganggu lingkungan sekitar.
Mesin insinerator yang dioperasikan oleh DLHK Kota Depok ini sebelumnya diklaim dapat menjadi solusi terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Mesin ini mampu mengurangi sampah di hulu hingga 20 ton per hari dan memiliki keunggulan di mana residu yang dihasilkan sedikit atau 5% saja yaitu berupa fly ash dan abu.
“Dengan keberadaan insinerator ini, kami harap dapat memberikan solusi pengelolaan sampah yang lebih baik di Kota Depok dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” jelas Ardan Kurniawan, Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok (dilansir dari rri.co.id pada 19/11/24).
Mesin insinerator adalah alat pembakar limbah padat yang beroperasi menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu. Mesin yang dibeli oleh Pemkot Depok guna mengatasi timbunan sampah ini memiliki cerobong asap setinggi 10 meter. Namun demikian asap yang dihasilkan telah menjadi polusi yang mengganggu warga.
Menurut warga yang sedang melakukan unjuk rasa, Pemkot Depok maupun dinas terkait belum melakukan sosialisasi terkait keberadaan mesin pembakar limbah di TPS yang berlokasi di pemukiman warga.
“Dan juga adanya mesin ini tanpa diketahui kami sebagai warga yang terdekat tanpa ada sosialisasi dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Mesin ini hanya tiba-tiba sudah dibangun. Kami sudah berusaha untuk berupaya mencari tahu dan serta bersurat kenapa mesin ini tiba-tiba muncul,” ujar Andri, koordinator aksi warga, di lokasi unjuk rasa (23/12).
Andri menambahkan, bukan hanya berdampak pada polusi lingkungan, melainkan mesin pembakar sampah itu juga mengganggu kesehatan warga sekitar.
“Dan dampaknya pada saat mesin ini dioperasionalkan benar-benar bagi kami sebagai warga secara kesehatan sangat-sangat terganggu karena masalah asapnya ini masuk ke rumah kami. Sesak napas kami,” pungkasnya.