infopolitiknews Blog Politik Infopol Gorontalo Prof. Nelson Apresiasi Mahasiswa UNG Raih Juara Nasional Esai Ketahanan Pangan
Infopol Gorontalo Teknologi

Prof. Nelson Apresiasi Mahasiswa UNG Raih Juara Nasional Esai Ketahanan Pangan

Mahasiswa UNG peraih medali perak di Lomba Esai Nasional (Photo : ung.ac.id)

Gorontalo – Tim mahasiswa Fakultas Pertanian dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) meraih medali perak pada Lomba Esai Nasional dalam rangkaian acara Edutalk Fair di Universitas Brawijaya, Malang.

Calon gubernur Gorontalo yang juga guru besar UNG Prof. Nelson Pomalingo memberi apresiasi kepada tim yang telah menjuarai kompetisi bergengsi yang diikuti tim dari berbagai univesitas ternama di Indonesia.

Presentasi esai tim UNG yang berjudul “Mendorong Ketahanan Pangan melalui Pertanian Berkelanjutan: Prospek Penggunaan Borich Need Assessment dalam Peningkatan Kualitas Penyuluhan Pertanian” berhasil memikat para juri. Saat sesi tanya jawab pun, semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik.

Anisa, salah satu anggota tim, menyatakan presentasi mereka didasarkan pada kondisi pertanian di Indonesia.

“Konsep yang diusung dalam esai untuk meningkatkan efektivitas penyuluhan pertanian, yang pada akhirnya bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelas Anisa.

Prestasi mahasiswa UNG ini mendapat apresiasi dari Nelson Pomalingo. Rektor UNG periode 2002-2010 itu mengatakan sangat bangga dengan prestasi mahasiswa UNG.

“Kita berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para mahasiswa yang telah berprestasi. Terima kasih juga kepada Zulham Sirajuddin yang telah membimbing mereka,” kata Prof. Nelson, Jumat (18/10/2024).

Nelson memandang isi dari esai tersebut sebagai bukti kepedulian kaum muda terhadap sektor pertanian. Solusi yang ditawarkan pun sangat layak dipertimbangkan.

Bupati Gorontalo dua periode ini kemudian menyebutkan minimnya minat anak muda masuk ke sektor pertanian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, sebanyak 51,5 persen petani berusia 45 tahun ke atas. Sementara petani yang berusia 15-44 tahun hanya 48,5 persen. Bila terus dibiarkan, kondisi ini akan sangat mengancam kelangsungan sektor pertanian Provinsi Gorontalo.

“Saya ingin kembali menjadikan sektor pertanian menarik bagi kaum muda. Caranya dengan menata ulang dari hulu sampai hilir. Mulai dari pemodalan, pengadaan bibit, penamaman, pemeliharaan, sampai ditribusi penjualannya,” jelas Prof. Nelson..

Ia pun menyatakan sangat terbuka dengan berbagai usulan yang mendukung pengembangan sektor pertanian. “Asalkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pasti saya dukung,” ujar Prof. Nelson.

Exit mobile version