Tangerang – Siapa bilang sampah itu bau, kotor, dan tidak ada gunanya. Di Tangerang, pandangan buruk tentang sampah ternyata bisa memberi manfaat ekonomi bagi warga dan mendorong Pemkot melakukan berbagai inovasi yang berbuah apresiasi dan penghargaan.
Dalam hal tata kelola TPA Rawa Kucing yang telah beroperasi sejak awal 2000 dengan luas wilayah 34 hektar itu, Pemkot Tangerang tengah melakukan berbagai langkah inovasi. Langkah tersebut tidak lepas dari upaya suksesi tujuan revitalisasi TPA Rawa Kucing dalam menghadapi persoalan peningkatan volume limbah rumah tangga dan industri di Kota Tangerang.
Agar peningkatan jumlah limbah rumah tangga yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah populasi tidak menjadi ancaman bagi lingkungan, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) memang tidak seharusnya hanya menjadi lokasi pemrosesan akhir tetapi juga sebagai pusat pengelolaan sampah terpadu.
Guna mewujudkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah meluncurkan Refused Derived Fuel (RDF) yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT. Solusi Bangun Indonesia, di TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (9/12/2024). RDF mampu mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan untuk keperluan industri.
Tidak hanya melalui RDF, komitmen Pemkot Tangerang dalam menangani masalah sampah menggunakan pendekatan modern dan berkelanjutan terbukti nyata dengan hadirnya instalasi Wastewater Treatment Plant (WWTP) untuk mengolah air lindi.
Air lindi adalah limbah cair yang berasal dari air hujan yang meresap ke dalam timbunan sampah, mencemari sumber air tanah, dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Selain RDF; WWTP; dan proses komposting –pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos– yang bermanfaat bagi keperluan agraris dan reboisasi; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) juga tengah dikembangkan untuk menjadikan sampah sebagai sumber energi baru terbarukan.
Tentunya berbagai upaya nyata yang dilakukan Pemkot Tangerang untuk melakukan pengelolaan sampah terpadu menggunakan teknologi modern dan berkelanjutan bukan hanya mengubah TPA Rawa Kucing model pengelolaan sampah terpadu tingkat nasional melainkan juga mampu mendorong transformasi pengelolaan sampah di kota-kota lainnya.