Tarakan – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Nomor Urut 1 Brigjen TNI (Purn) Andi Sulaiman – Prof Dr. Adri Patton (SULTON) mendapat sorotan positif dalam debat kedua Pilgub Kaltara yang disiarkan secara langsung di Metro TV, Selasa, 21 Oktober.
Peneliti dari Nusakom Pratama Institut Fitang Budhi Adhitia menilai pasangan dengan tagline SULTON ini tampil memukau dan menguasai jalannya debat yang mengangkat tema “Pembangunan Manusia” dengan subtema “Pendidikan, Kesehatan, Sosial-Budaya, Keagamaan dan Kelompok Rentan.
Menurut Fitang, pasangan SULTON berhasil memaparkan program-program unggulannya secara jelas dan terstruktur. Program-program tersebut mencakup beasiswa pendidikan, jaminan kesehatan melalui BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan, penguatan kebudayaan dan keagamaan hingga keberpihakan kepada kelompok rentan.
“Saya melihat penampilan Pak Andi Sulaiman – Prof Adri Patton sangat bagus. Mereka mampu menyampaikan program-program yang ditawarkannya sesuai dengan kebutahan masyarakat Kaltara,” kata Fitang dalam keterangannya, Selasa (22 Oktober 2024).
Fitang juga menyoroti gaya penyampaian Andi Sulaiman – Adri Patton yang percaya diri dan tegas dalam menjelaskan visi-misinya. Hal ini menjadi point penting untuk mampu meyakinkan publik tentang keseriusan keduanya dalam membangun Kaltara.
Dengan penampilan yang dominan di debat tersebut, peluang Andi Sulaiman – Adri Patton untuk memenangkan Pilkada Kaltara semakin besar. Fitang pun berpendapat pada debat kedua ini akan semakin menguatkan posisi Andi Sulaiman – Adri Patton.
“Debat ini semakin menguatkan elektoral pasangan Andi Sulaiman – Prof Adri Patton,” ucap Fitang.
Sementara itu, Fitang sangat menyayangkan terjadinya debat kusir antara Cagub nomor urut 2 Zainal Paliwang dan Cagub nomor urut 3 Yansen Tipa Padan. Fitang menilai hal tersebut semakin menunjukan ketidakharmonisan keduanya ketika menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara.
“Zainal dan Yansen terlihat tidak bisa menjaga emosi dalam menyampaikan program, justru keduanya keluar dari topik debat. Akhirnya Zainal dan Yansen hanya debat kusir tanpa ada solusi bagi masyarakat. Padahal dalam tema debat tersebut masyarakat sangat menunggu jawaban dari masing-masing paslon untuk pembangunan manusia di Kaltara,” tegas Fitang.