Tanjung Selor – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 1, Brigjen TNI (Purn) Andi Sulaiman – Prof Dr. Adri Patton bertekad mengubah kebiasaan lama pelayanan publik di Kaltara yang dikenal lamban dan tidak mengayomi masyarakat. Selama ini warga memiliki kesan antara pejabat dengan warganya begitu berjarak.
Pernyataan tersebut disampaikan Adri Patton saat berdialog dengan 200 “emak-emak” di Jalan PMD, Tanjung Selor. Pria yang akrab disapa Andon ini bertekad melakukan perubahan radikal dalam pelayanan publik. Ia menjanjikan birokrasi yang cepat dan singkat. Slogan pelayan rakyat bukan sekedar jargon kosong tanpa makna.
“Saya segera melakukan perubahan radikal dengan mengubah sistem birokrasi yang panjang menjadi singkat, tepat dan tanpa berbiaya,” kata Andon yang juga Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) periode 2017-2024 ini.
Selain itu, kata Andon, tidak ada lagi istilah “orang dalam” seperti era Zainal Paliwang – Yansen Tipa Padan untuk pengurusan layanan publik. Semua urusan izin, pelayanan dokumen bisa cepat diproses tidak mangkrak berlarut-larut. Dan yang lebih penting lagi, tidak boleh ada pungutan.
“Tidak ada lagi harus ada “orang dalam”. Semua “orang dalam” adalah gubernur semua urusan pemerintahan harus dimudahkan sehingga siapapun yang mengurus perizinan bertahun-tahun harus dipersingkat sehingga bentuk pelayanan administrasi negara harus dipercepat,” ucap Andon yang pernah menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau periode 2012 – 2015.
Untuk urusan pendidikan, Andon bersama Andi Sulaiman berkomitmen untuk memberikan pendidikan gratis melalui pemberian beasiswa KIP untuk calon mahasiswa. Secara berjenjang, keduanya akan memaksimalkan APBD 20 persen untuk anggaran pendidikan sesuai dengan Undang-Undang secara konsisten.
“Jangan sampai ada anak miskin di Kaltara tidak bisa kuliah,” pungkasnya.