Tarakan – Eks ketua relawan Zainal Paliwang-Yansen Tipa Padan pada Pilkada Kalimantan Utara (Kaltara) 2019, H. Nurdin, mengungkap sejumlah janji politik yang disampaikan Zainal-Yansen kepada petambak di Kaltara, namun hingga akhir masa jabatannya belum terealisasi.
Nurdin yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Relawan Tim Bambu Runcing ZIYAP -jargon Zainal-Yansen pada Pilkada 20119- ini mengaku sangat kecewa kepada keduanya.
“Waktu itu ada tiga janji yang Zainal-Yansen tandatangani dengan materai. Hingga masa jabatan mereka berakhir tidak ada yang terealisasi sama sekali,” kata Nurdin.
Nurdin mengungkapkan, janji pertama Zainal-Yansen saat itu adalah ingin menerbitkan sertifikat lahan secara gratis di seluruh Provinsi Kaltara. Pendataan kepada para petambak pun sudah dilakukan namun sampai saat ini belum ada satu pun petambak yang mendapatkan sertifikat lahan.
“Akhirnya tanggungjawab itu sekarang melekat kepada saya karena saya yang memberikan garansi jika Zainal-Yansen terpilih maka itu akan terealisasi. Itu yang membuat saya punya hutang kepada petambak karena saya punya andil di dalamnya,” ungkapnya.
Janji kedua, sambung Nurdin, mendatangkan investor dari luar Kaltara untuk menstabilkan harga udang, ikan, kepiting dan rumput laut. Itu pun tidak ada yang teralisasi.
“Saya sudah sempat bantu waktu itu datangkan investor bahkan sempat impor rumput laut ke Vietnam tapi tidak ada bantuan dari pemerintah terkait izin atau sebagainya. Semua kita lakukan sendiri, jadi apa artinya ada pemerintah kalau kita sebagai masyarakat tidak merasakan kehadiran pemerintah,” tutur Nurdin.
Terakhir, Zainal-Yansen juga berjanji akan melakukan pengadaan alat berat berupa ekskavator, pupuk, bibit unggul, dan pendampingan teknis perikanan dan jaminan keamaan untuk produktivitas hasil tambak. Saat ini, kata Nurdin, sekitar 7.000 petambak harus “gigit jari” menanggung penderitaan atas janji palsu Zainal-Yansen.
Seperti diketahui, Zainal dan Yansen pecah kongsi pada Pilkada Kaltara 2024 ini. Keduanya maju sebagai Cagub. Zainal Menggandeng Ingkong Ala, sementara Yansen menggandeng Suratno.
“ini jadi pembelajaran bagi masyarakat untuk hati-hati memilih pemimpin karena yang mau jadi pemimpin itu selalu berjanji tapi sulit untuk menepati. Pesan saya kepada keluarga besar petambak jangan lah terlenan dengan janji-janji karena sesungguhnya janji politik hanya omong kosong belaka. Sekarang apa yang dijanjikan tidak ada realisainya,” tegasnya.