Kotabaru – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotabaru 2024 nomor urut 2, Fatma Idiana Sayed Jafar dan Said Akhmad Assegaf tampil maksimal di panggung debat pamungkas Pilbup Kotabaru yang dihelat di Lapangan Basket Indoor Kotabaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (23/11/2024).
Sesuai dangan tema “Membangun Kabupaten Kotabaru Selaras dengan Pembangunan Nasional Dalam Semangat NKRI”, dalam paparan Fatma-Said menyampaikan bahwa apa yang mereka kerjakan untuk Kotabaru didasarkan pada tiga prinsip penting.
Prinsip penting yag dimaksud oleh Paslon nomor urut 2 ini adalah pertama, menyelaraskan program kerja Fatma-Said dengan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat.
Kedua, komitmen untuk menjaga eksistensi Kotabaru sebagai Kota Sejarah dan Kota Pariwisata.
Ketiga, mengacu pada visi Fatma-Said yaitu “Penguatan pembangunan di bidang agromaritim, kepariwisataan dan industri, melalui peningkatan infrastruktur, dan sumber daya manusia, menuju masyarakat Kotabaru yang sa-ijaan, maju, dan berkelanjutan”
Said Akhmad yang pernah mendapatkan anugerah Satya Lencana ketika masih menjabat sebagai Sekda Kotabaru itu mengatakan bahwa tidak mudah dan butuh perjuangan untuk membangun Kotabaru, meningkatkan infrastrukturnya, menambah ketersediaan air bersih, meluaskan jangkauan internet, melestarikan sumber daya alam, dan mengasah sumber daya manusia, untuk membuka seluas-luasnya lapangan kerja.
“Berikan kami kesempatan melanjutkan pembangunan yang belum rampung oleh Bapak Sayed Jafar Al Idrus seperti penataan pusat pemerintahan di Sebelimbingan, pemindahan dan peningkatan tipe RSUD Kotabaru, dan pembangunan RSUD di Tanjung Pelayar,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Paslon nomor urut 2 ini memastikan membangunan Kotabaru yang menyeluruh, menyentuh seluruh kecamatan.
Terkait pembangunan Kotabaru yang menyeluruh dengan konsep berkelanjutan Fatma Idiana Sayed Jafar menambahkan, ketersediaan internet di seluruh kecamatan di Kotabaru adalah harga mati. Sedangkan terkait konflik agraria, calon bupati Kotabaru nomor urut 2 ini akan menerapkan konsep win-win solution
“Kami pastikan penyelesaian konflik agraria tidak merugikan masing-masing pihak, baik itu warga atau masyarakat adat dan perusahaan yang terkait.”
Termasuk di sektor pariwisata, Said Akhmad Assegaf mengaku tidak asal-asalan.
“Berdasarkan data, kita tidak bisa meninggalkan pariwisata karena Kotabaru ini kota yang kecil. Pariwisata terbukti mampu meningkatkan perekonomian Kotabaru. Itu fakta,” tegasnya.
Direktur Eksekutif Nusakom Pratama Institut sekaligus Konsultan Komunikasi Politik, Ari Junaedi menilai tanggapan yang disampaikan Fatma-Said selalu berdasarkan pada pengalaman dan pemahaman terhadap tata kelola Kotabaru.
“Debat ke dua Pilbup Kotabaru semakin menunjukkan komitmen dan kualitas kandidat dalam memaparkan visi misi serta pemahaman persoalan secara praksis. Jika Paslon nomor 1 hanya mengandalkan kekuatan dukungan partai yang gemoy maka Paslon 3 lebih menyuarakan kesinisan dalam politik tanpa menyampaikan solusi. Justru saya melihat Paslon nomor 2 yang matang karena sarat pengalaman,” ungkap Ari Junaedi
“Debat kedua ini semakin menebalkan sikap pilihan para calon pemilih di Pilkada nanti. Artinya suara pemilih mengambang akan berkurang karena kemantapan pada sosok yang akan dipilih,” pungkas Ari.