Marisa – Pasangan cagub-cawagub nomor urut 2, Prof. Nelson Pomalingo – Kris Wartabone menggelar kampanye di lapangan Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Rabu (16/10/2024). Dalam kampanye pertemuan terbatas itu, pasangan Nelson-Kris memproyeksikan Kabupaten Pohuwato menjadi lumbung pangan di Provinsi Gorontalo.
Dalam orasinya, Priof. Nelson mengatakan salah satu program strategis yang akan mereka kerjakan adalah membuat lumbung pangan. Dengan posisi yang strategis dan cakupan wilayah seluas 4.244 km persegi –paling luas dibanding kabupaten/kota lain di Provinsi Gorontalo–, Nelson memproyeksikan Kabupaten Pahuwato menjadi lumbung beras.
“Karena memiliki wilayah paling luas dibanding kabupaten dan kota lain yang ada di Provinsi Gorontalo, kami ingin menjadikan Pahuwato sebagai lumbung beras. Untuk itu akan ada penataan berbagai infrastruktur pendukung, di antaranya pembenahan sistem pengairan,” kata Prof. Nelson didampingi cawagub Kris Wartabone.
Selanjutnya Nelson menyampaikan alasan maju sebagai cagub Gorontalo berpasangan dengan cawagub Kris Wartabone setelah bertemu gubernur pertama Gorontalo Fadel Muhammad.
“Pak Fadel berkata bahwa ini saatnya membenahi Gorontalo. Beliau pun siap mendukung saya,” kata Prof. Nelson yang juga deklarator pembentukan Provinsi Gorontalo ini.
Di hadapan masyarakat Pohuwato, selanjutnya Nelson menyampaikan potensi daerah yang bisa diberdayakan. Mulai dari potensi kelautan, peternakan, hingga pertanian.
Pada sektor kelautan, pembangunan pelabuhan dengan dermaga dan tempat pelelangan ikan (TPI) akan jadi target. Tujuannya agar para nelayan mendapat penghasilan lebih baik dan kesejahteraan keluarganya pun meningkat.
“Sabagai Bupati Gorontalo dua periode, saya sudah membuktikan pembangunan bisa dilakukan asal ada perencanaan yang matang. Itulah yang ingin saya lakukan juga di sini, saat terpilih sebagai gubernur,” kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Gorontalo ini
Mengenai pembangunan yang sudah terjadi di Pahuwato, Nelson menyatakan hal itu sangat positif. Namun ia mengingatkan bahwa masyarakat memerlukan percepatan.
Sementara itu dalam orasinya, Kris Wartabone dalam orasinya menekankan bahwa semua calon pemimpin berhak menjanjikan apapun agar terpilih. Namun masyarakat harus menjadi pemilih cerdas dengan melihat apakah janji-janji tersebut masuk akal atau tidak.
“Saya berani berjanji karena paham aturan dan janji saya bisa diuji. Selama bertahun-tahun jadi anggota dewan, saya tidak pernah terlibat kasus korupsi, penyalahgunaan anggaran, atau penyalahgunaan kekuasaan,” kata cucu pahlawan nasional Nani Wartabone ini.
Dalam kampanye juga dihadiri perwakilan komunitas purna kades (kepala desa). Mereka menyatakan memberi dukungan penuh agar pasangan Nelson-Kris bisa memenangkan Pilkada Gubernur Provinsi Gorontalo tahun 2024. Meski acara berlangsung pada sore hari, warga yang antusias tampak sudah memadati Lapangan Leminto sejak siang hari.