Gorontalo – Calon gubernur Prof. Nelson Pomalingo menyebutkan bahwa masa depan Provinsi Gorontalo sepenuhnya berada di tangan generasi muda.
Kemajuan Gorontalo di masa depan sangat tergantung kepada kualitas anak-anak muda saat ini.
“Pembangunan tidak hanya bicara soal mengatasi masalah yang ada sekarang. Namun juga seperti apa kehidupan yang akan kita capai di masa depan, serta bagaimana cara mewujudkan hal itu,” kata Prof. Nelson dalam dialog dengan mahasiswa di Kota Gorontalo, kemarin.
Prof. Nelson maju dalam pencalonan gubernur dengan menggandeng anggota DPRD Provinsi Gorontalo empat periode, Kris Wartabone sebagai calon wakil gubernur.
Pasangan Prof. Nelson dan Kris Wartabone dalam undian di KPU Provinsi Gorontalo mendapat nomor urut 2 dengan tagline Patriot Gorontalo.
Tagline Patriot Gorontalo ini disematkan kepada pasangan ini karena Prof. Nelson Pomalingo merupakan deklarator pembentukan Provinsi Gorontalo pada akhir 1999-an. Saat itu Gorontalo merupakan kabupaten bagian dari Provinsi Sulawesi Utara.
Cawagub Kris Wartabone merupakan pimpinan di DPRD Provinsi Gorontalo empat periode. Kris adalah cucu pahlawan nasional dari Gorontalo Nani Wartabone yang mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 23 Januari 1942 di Gorontalo.
Menurut pasangan cagub-cawagub Gorontalo ini, kaum muda merupakan masa depan Provinsi Gorontalo. Merekalah yang akan menentukan arah dan rupa Provinsi Gorontalo kelak. Melibatkan kaum muda merupakan langkah bijak untuk memastikan keberlanjutan.
Serangkaian kampanye telah dilakukan pasangan Nelson dan Kris dengan menyasar kepada komunitas anak muda, milenial, dan zilenial.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo yang masuk dalam.9 besar dari 38 provinsi termiskin di Indonesia.
Paparan Prof. Nelson yang lugas dan tuntas membuat para peserta terkesima. Sepanjang dialog, mereka antusias menyimak penjelasan visi-misi serta aktif bertanya mengenai persoalan sosial di Gorontalo.
Prof. Nelson sendiri merupakan guru besar bidang pendidikan dan menjadi rektor pertama di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan pernah menjabat rektor Universitas Muhamadiyah Gorontalo.
Prof. Nelson saat ini masih menjabat Bupati di Kabupaten Gorontalo pada jabatan periode kedua.
Menanggapi paparan Prof. Nelson, para peserta mengatakan banyak mendapat pemahaman baru. Mereka kian paham perannya sebagai bagian penting untuk mewujudkan Provinsi Gorontalo yang Madani.
Kompetensi Nelson tidak perlu diragukan. Secara personal, ia adalah akademisi yang hingga sekarang masih aktif dalam dunia pendidikan. Gelar Profesor yang tersemat di depan namanya sudah menjelaskan kompetensi intelektualnya. Sedangkan keberhasilannya dua periode memimpin Kabupaten Gorontalo dengan berbagai capaian kian mempertegas hal itu.
Tingkat layanan masyarakat meningkat, kualitas sumber daya manusia meningkat, kesejahteraan membaik, sedangkan kemiskinan menurun drastis.
Salah seorang tokoh masyarakat Gorontalo Rustam Tilome, secara khusus mengacungkan jempol terhadap pasangan Nelson-Kris yang terdepan dalam mencetuskan gebrakan-gebrakan politik yang edukatif, mencerahkan dan mencerdaskan. “Luar biasa pasangan calon Nelson-Kris. Keduanya bukan saja satu-satunya pasangan calon yang memiliki ikatan kesejarahan dan kebangkitan Gorontalo, tapi juga terdepan dalam memainkan politik yang cerdas dan mencerahkan” ujar dia.