Gorontalo – Pasangan cagub-cawagub Gorontalo Nelson Pomalingo – Kris Wartabone bakal mengembangkan dua kawasan hutan taman nasional di Gorontalo sebagai area wisata kelas dunia.
Pengembangan kawasan hutan wisata kelas dunia itu setidaknya akan mendapat dua keuntungan. Pertama, mendatangkan devisa melalui kunjungan wisatawan yang berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gorontalo. Kedua, untuk menjaga konservasi kawasan hutan taman nasional karena keduanya mengalami deforestasi yang parah.
Kedua hutan taman nasional itu yakni Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Suaka Margasatwa Hutan Nantu yang terletak di tiga kabupaten yakni Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo Utara.
“Untuk wisata alam di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, dan Suaka Margasatwa Hutan Nantu, kita bisa mulai dengan melakukan pemulihan area yang kena deforestasi. Dengan pengelolaan yang baik, dua tempat itu sangat layak menjadi obyek wisata kelas dunia,” kata cagub Gorontalo Nelson Pomalingo.
Sebagai Bupati Gorontalo dua periode, Nelson memahami bahwa pengembangan potensi daerah tidak bisa hanya mengandalkan dana APBD. Berbagai upaya untuk mengundang investor pun perlu dilakukan. Hal itulah yang dilakukannya untuk mengembangkan Kabupaten Gorontalo.
“Ada banyak cara untuk menarik investor. Salah satunya dengan membuat acara (event) yang menarik, seperti Festival Pesona Danau Limboto yang kini sudah menjadi agenda tahunan di Kabupaten Gorontalo,” jelas Nelson, Sabtu (19/10/2024).
Mengingat besarnya potensi pariwisata yang ada, Nelson pun memasukkan pengembangan pariwisata sebagai salah satu program prioritasnya jika kelak terpilih menjadi gubernur. Program-program itu nanti akan dikolaborasikan dengan pengembangan bidang lain.
Semisal pengembangan wisata alam akan menjadi bagian dari konservasi lingkungan. Atau wisata budaya yang menjadi bagian dari pengembangan ekonomi kerakyatan.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo periode 2002-2010 ini juga menyebut pengembangan budaya lokal melalui penyelenggaraan acara bertaraf internasional. Saat kampanye di Pahuwato beberapa hari lalu, ia menggagas penyelengaraan Kongres Bajo se-Dunia. Di samping mengangkat budaya, penyelengaraan acara semacam itu bisa menjadi ajang mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar dan daerah.
“Masyarakat di Pohuwato langsung menyambut baik gagasan ini. Mereka siap mendukung,” pungkasnya.