Nasional

4 Pelajar SMPN 7 Mojokerto Meninggal Saat Outing Class

Wali murid berkumpul di SMN 7 Kota Mojokerto menyambut kedatangan anak-anak mereka

Infopolitiknews – Kegiatan outing class sebagai kegiatan belajar mengajar di luar lingkungan sekolah sejatinya memiliki banyak manfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sosial pelajar, termasuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi guru dan murid.

Tidak harus di tempat wisata yang jauh, outing class bisa dilakukan di berbagai lokasi yang mendukung pembelajaran di sekitar sekolah. Tentu, keamanan dan kenyamanan peserta menjadi prioritas yang tidak bisa diabaikan pihak sekolah sebagai penyelenggaranya.

Namun, kejadian tragis yang menimpa para pelajar SMP Negeri 7 Kota Mojokerto yang tenggelam terseret ombak pantai Drini saat outing class (28/1) telah menyita perhatian publik, bahkan Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro akan segera melakukan evaluasi menyeluruh pelaksanaan outing class.

“Kami akan mengevaluasi kegiatan outing class. Nantinya, hanya outing class yang bersifat edukasi, seperti ke museum atau perpustakaan, yang diizinkan. Untuk kegiatan ke tempat wisata tidak akan kami perbolehkan,” tegas Ali Kuncoro, Selasa (28/1).

Sebagai tindak lanjut langkah evaluasi, Ali Kuncoro melalui Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Prasetyo, akan mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah baik SD dan SMP di Kota Mojokerto

Insiden kecelakaan (laka) laut Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunung Kidul tersebut terjadi pada Selasa (28/1) pagi ketika rombongan pelajar dari SMPN 7 Kota Mojokerto hendak makan pagi di lokasi pantai. 

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, menyampaikan sebanyak 261 siswa didampingi oleh 16 guru tiba di lokasi sekitar pukul 06.00 WIB. 

“Begitu tiba, banyak siswa langsung bergegas berenang. Tidak lama kemudian, mereka sudah berada di area yang cukup dalam dan terseret ombak,” ungkap Surisdiyanto.

Dari total 13 siswa yang terseret ombak, 9 orang berhasil dievakuasi, dan 4 orang dinyatakan meninggal dunia.

Atas peristiwa nahas ini, Ali Kuncoro memberikan instruksi kepada seluruh sekolah di Kota Mojokerto untuk menggelar doa bersama sebagai penghormatan bagi korban.

“Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua. Ke depan, Pemkot Mojokerto akan mengambil langkah-langkah preventif agar hal serupa tidak terulang kembali,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X