Lingkungan & Sosial Nasional

Prediksi Bencana Hidrometeorologi, BMKG Maksimalkan Mitigasi.

Ilustrasi Bencana Hidrometeorologi (source: freepik)

Infopolitiknews – Ancaman cuaca ekstrem yang masih mengintai jelang pergantian tahun membuat BMKG dan beberapa dinas yang terkait dengan upaya mitigasi bencana bekerja ekstra. 

BMKG pada Prospek Cuaca Mingguan Periode 27 Desember 2024 – 2 Januari 2025 mengungkap bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem masih mengintai sejumlah wilayah di Indonesia.

BMKG memprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. 

Sebelumnya, modifikasi cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah dilakukan di berbagai wilayah yang berpotensi tinggi mengalami bencana hidrometeorologi. Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi sasaran utama modifikasi cuaca tersebut.

“Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan langkah mitigasi yang kami ambil untuk mengendalikan curah hujan, meminimalkan dampak bencana, dan melindungi keselamatan masyarakat,” jelas Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, pada siaran pers BMKG (25/12).

Di Jawa Barat, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) berlangsung pada 11-16 Desember 2024 dan akan dilanjutkan hingga 20 Desember. Lalu di Jawa Tengah dimulai pada 11 Desember, sedangkan Semarang masih berlangsung. Dan untuk Jawa Timur, operasi dilakukan pada 18-22 Desember 2024.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto mengatakan, OMC adalah solusi adaptif untuk mengurangi dampak buruk bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di musim hujan.

“Selain itu untuk mitigasi bencana, operasi ini juga mendukung kelancaran infrastruktur transportasi selama periode Natal dan Tahun Baru, memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman,” ucapnya.

Di sisi lain, BMKG Maritim Tanjung Perak bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi pasang air laut yang akan terjadi di Surabaya pada 28-31 Desember 2024.

Ady Hermanto, selaku Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya menyatakan, Fenomena gelombang Kelvin dan Rosby di Jawa Timur akan menambah intensitas curah hujan tinggi.

Fase supermoon yang juga terjadi di waktu yang bersamaan akan memicu pasang air laut di wilayah pesisir Kota Surabaya. Ady menghimbau warga untuk selalu memperhatikan informasi cuaca yang disampaikan BMKG apalagi dengan adanya potensi intensitas hujan sedang hingga lebat yang akan melanda Surabaya beberapa hari kedepan.

 “Antara sekitar 10-20 milimeter per 6 jam. Kemungkinan terjadi saat menjelang/pada malam hari,” terang Ady.

Ady berharap masyarakat melakukan perantingan dan membersihkan drainase.

“Karena itu berpotensi menyebabkan pohon tumbang, apabila terjadi angin kencang dan hujan deras. Kemudian jangan lupa membersihkan drainasenya, agar (airnya) tidak hambatan dan banjir,” jelasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Buyung Hidayat menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya telah menyiapkan 24 titik pos pantau dan 7 pos terpadu di wilayah pesisir Kota Surabaya dengan 250 personel yang akan siaga 24 jam nonstop. 

“Mereka bergantian 24 jam nonstop untuk mengantisipasi pergantian musim, ataupun cuaca ekstrem hidrometeorologi basah tahun ini.”

Buyung juga menyampaikan bahwa BPBD berkoordinasi dengan BMKG dan Call Center (CC) 112 untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan pasang air laut.

“Jadi selain berkoordinasi dengan BMKG kami juga menghubungi CC 112 karena CC 112 adalah salah satu sumber informasi dari masyarakat,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X