Politik & Hukum

Pakar Nilai Pertemuan Prabowo dan Megawati akan Jadi Kekuatan Besar Demokrasi

Jakarta – Hilal rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto mulai terlihat. Politikus senior PDIP yang merupakan ajudan Bung Karno atau Soekarno, Sidarto Danusubroto menjadi jembatan pertemuan itu. 

Sementara Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku menjadi utusan Partai Gerindra untuk menggagas pertemuan Megawati dan Presiden Prabowo. Bahkan, Muzani juga mengaku telah bertemu Megawati.

Pertemuan tersebut tentu saja disambut positif oleh publik. Pakar komunikasi politik yang juga Direktur Eksekutif Nusakom Pratama Institut Ari Junaedi menilai pertemuan kedua tokoh tersebut merupakan kekuatan besar untuk perbaikan demokrasi tanah air yang belakangan mulai “tandus”.

“Sinyal pertemuan antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati Soekarnoputri tinggal menunggu waktu saja. Pertemuan ini tentu saja akan menjadi kekuatan besar bagi demokrasi,” kata Ari Junaedi.

Ari menjelaskan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo punya manfaat dan dampak luas bagi masyarakat. Prabowo butuh kekuatan partai politik besar yakni PDIP untuk mendukung program Asta Cita yang digagasnya. Bukan tanpa alasan, Ari menuturkan bahwa PDIP punya kekuatan akar rumput yang kuat, terbukti dari kemenangan PDIP di Pilkada 2024 kemarin.

“Dengan kekuatan peta kemenangan PDIP di 254 Pilkada 2024, kepala daerah asal PDIP menjadi penentu kesuksesan program-program Asta Cita Presiden Prabowo terutama makan bergizi gratis atau MBG,” tegas Ari yang juga pengajar diberbagai Univeristas tanah air termasuk Universitas Indonesia (UI) ini.

Lebih jauh Doktor komunikasi politik jebolan Universitas Padjajaran (Unpad) ini juga menegaskan hubungan antara Prabowo dan Megawati hingga kini masih sangat baik. Hal ini sekaligus menepis anggapan banyak pihak yang menyebut hubungannya renggang dengan Prabowo.

Kendati demikian Ari menilai usai pertemuan kedua tokoh tersebut belum dapat dipastikan apakah PDIP akan menjadi koaliasi pemerintahan Prabowo. Kepastian soal masuk atau tidaknya PDIP dalam koalisi menurut Ari akan ditentukan pada saat Kongres PDIP.

“Kalkulasi politik yang matang pasti akan dipikirkan pemerintah mendatang untuk kepentingan bangsa. Yang jelas politik bisa cair sesuai dengan dinamika politik lainnya misalnya Prabowo melakukan reshuffle kabinet. Ini tentunya akan jadi pertimbangan dua tokoh politik ini. Soal koalisi menurut saya akan ditentukan dalam kongres, tentu akan dikuatkan kesepakatan akar rumput apakah akan jadi bagian atau tidak,” pungkas Ari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X