Nasional

MBG Bergulir, Penjaga Kantin Ketar Ketir

ilutrasi kantin sekolah (kibrispdr)

Infopolitiknews – Bagai dua sisi mata uang, pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirasakan menjadi bantuan yang berarti dari pemerintah, khususnya bagi anak-anak yang berasal dari keluarga yang membutuhkan. Di sisi lain, keberadaan program MBG justru menyebabkan turunnya omzet para penjaga kantin di berbagai sekolah.

Seperti Melan (60) pedagang kantin yang merintis usahanya sejak 1983 itu harus menyerah pada keadaan dan menghentikan penjualan nasi dan lauk pauk karena program MBG. Melan pun hanya berjualan snack atau jajanan sekolah.

Sebelumnya, sehari-hari Melan berjualan minuman, nasi dan lauk pauk, serta jajanan sekolah di SLB Negeri 5 Jakarta dan SD Negeri Slipi 15, Palmerah, Jakarta Barat.

Sejak pelaksanaan MBG pertama pada 16 Januari 2025, omset Melan berangsur turun. Bila biasanya dalam sehari ia bisa menghasilkan Rp700 ribu hingga Rp800 ribu, sejak MBG bergulir Melan hanya mendapatkan Rp300 ribu t. 

“Ya kan cuma jual minuman itu doang. Ciki-ciki paling berapa duit sih, sama mi instan satu-dua,” ucap Melan, seperti dikutip Tempo, Rabu (22/1).

Sementara itu, Indah (45) pemilik warung di SDN Lengkong Gudang, Tangerang Selatan juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50%. Seperti dikutip Kompas, bila sehari Indah mendapatkan Rp500 ribu, kini ia hanya mendapatkan Rp250 ribu. 

“Pasti (ada penurunan) drastis, kalau dihitung dari hasil per hari. Biasanya kita jual mi ayam, sekarang udah nggak, sampai tutup. Dulu ada Mi Gacoan. Sekarang jual gini-gini doang (es, sempol, batagor),” kata Indah, Senin (13/1).

Indah berharap program MBG menjadi program yang solutif, tidak hanya bagi orangtua murid tapi juga untuk para penjaga kantin, terlebih jika kantin menjadi satu-satunya tumpuan hidup.

“Ya saya setuju kalau misal pemerintah bisa melibatkan pihak kantin sekolah juga, mungkin untuk makanan kecilnya,” harap Indah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X