Nasional

Aksi Ojol 272 Serukan Sanksi Tegas untuk Aplikator

Infopolitiknews – Demo ojek online (ojol) yang terdiri dari himpunan 1000 orang pengemudi pada Kamis (27/2) di bilangan Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat tengah mengusung beberapa tuntutan keadilan kepada pemerintah. Namun di sisi lain ada pula pengemudi ojol yang memutuskan tetap bekerja demi mendapatkan sejumput rupiah untuk menghidupi keluarganya.

Diana (34) salah seorang pengemudi ojol asal Jakarta Barat yang memutuskan tetap bekerja itu mengaku khawatir apabila aksi demo tidak didengar oleh pemerintah dan aplikator.

“Enggak ikut demo, Mas. Soalnya enggak dapat duit kalau demo, mending narik buat kasih makan anak,” ujar Diana pada Voi, dikutip Kamis (27/2).

Selain Diana, ada pula Alvian yang mengungkap lebih mengutamakan bekerja demi anak istri.

“Mending narik buat makan istri dan anak, demo juga percuma, enggak ada hasilnya,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (Garda Indonesia) Raden Igun Wicaksono, mengungkap demo ojol tersebut akhirnya dilakukan karena pemerintah dinilai tidak mampu memberikan sanksi tegas kepada dua platform asing yang mengeksploitasi para mitra kerjanya.

“Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia – Garda Indonesia sangat menyayangkan pihak pemerintah tidak berani dan tidak memiliki kekuatan untuk memberikan sanksi tegas kepada dua platform asing yang sudah mengeksploitasi mitra-mitra kerjanya, baik itu pengemudi onlinenya maupun merchant-merchant onlinenya,” kata Igun di (27/2).

Demo ojol yang bertajuk “Aksi Ojol 272” di sekitar Patung Kuda itu mengorasikan beberapa tuntutan.
1. Pemerintah berikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikator yangmelanggar regulasi.
2. Revisi potongan biaya aplikasi dari 20% menjadi maksimal 10%.
3. Hapuskan skema-skema program promo yang merugikan pengemudi ojol seperti Aceng, Slot dan sejenisnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X