INFOPOLNEWS – Hujan yang berintensitas ringan hingga lebat masih mengguyur beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi hingga Maret-April 2025.
Dilansir dari laman bmkg.go.id, Selasa (17/12/24) Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, “Intensitas hujan diprediksi akan meningkat signifikan pada 21 Desember, kemudian sedikit menurun di 22-23 Desember, sebelum kembali meningkat pada 24 Desember.”
Dwikora menekankan kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan aktif memonitor perkembangan situasi cuasa dari BMKG mengingat perkembangan dan perubahan cuaca bersifat sangat dinamis. Terlebih puncak curah hujan terjadi di akhir Desember 2024 atau di sekitaran libur Nataru 2024/2025.
Potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia dipengaruhi oleh anomali iklim global yang disebut La Nina.
Fenomena La Nina ini terjadi karena mendinginnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia yang menyebabkan meningkatnya pembentukan awan hujan.
Meningkatnya jumlah awan hujan mempengaruhi naiknya intensitas curah hujan dan menambah potensi resiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan badai atau angin kencang.
Pada rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi, di Surabaya (21/12/24), Dwikora menjelaskan, “Kepada masyarakat kami mengimbau untuk senantiasa mengecek prakiraan cuaca lewat aplikasi InfoBMKG secara berkala. Peringatan dini cuaca akan disampaikan, sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem.”