Lingkungan & Sosial

Bahaya! Deforestasi Picu Epidemi Zoonosis

Infopolitiknews – Wabah penyakit menular dari hewan, khususnya satwa liar ke manusia atau epidemi zoonosis akibat dari penggundulan hutan atau deforestasi merupakan ancaman nyata yang mengintai kesehatan masyarakat Indonesia.

Indonesia telah kehilangan tutupan hutan sekitar 12,5 juta hektare dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Sekalipun Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi deforestasi bahkan terlibat aktif di forum internasional COP27 dan KTT G20, tapi proyek strategis nasional seperti food estate justru memperburuk kerusakan hutan di Indonesia. Jika terus dilanjutan, proyek food estate akan membuat sekitar 3 juta hektar hutan Indonesia hilang.

Selain menghilangkan keanekaragaman hayati, deforestasi untuk pembukaan lahan pertanian ini dapat mengancam eksistensi hewan langka yang terancam punah seperti orang utan di Kalimantan.

Selain itu pembabatan hutan juga memperbesar resiko terjadinya epidemi zoonosis karena satwa liar telah kehilangan habitatnya, dan berpeluang lebih besar untuk berinteraksi dengan manusia  ketika hewan tersebut terpaksa mencari makan di lahan pertanian dan pemukiman warga.

Melansir The Conversation, Penyebaran kuman dari satwa ke manusia lebih banyak terjadi di hutan sekunder, lahan pertanian, dan permukiman. Penelitian menunjukkan bahwa pembabatan hutan meningkatkan keberagaman jenis satwa pembawa penyakit sebanyak 18-72%, dengan total jumlah spesies mencapai 144% lebih banyak di ketiga kawasan tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa pembabatan hutan meningkatkan keberagaman jenis satwa pembawa penyakit sebanyak 18-72 persen, dengan total jumlah spesies mencapai 144% lebih banyak di ketiga kawasan tersebut, dibandingkan ketika hewan berada di habitat alaminya, seperti hutan primer yang belum terdampak aktivitas manusia.

Peningkatan ini terjadi karena pembabatan hutan mengurangi jumlah karnivora. Alhasil, jumlah hewan pembawa penyakit yang menjadi mangsa (seperti primata, kelelawar, burung, dan tikus) meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X