Infopolitiknews – Hari libur dan hari-hari besar keagamaan seperti halnya Idul Fitri merupakan momen terjadinya pergerakan massa secara besar-besaran yang tentunya berimbas pada munculnya timbulan sampah di pusat-pusat keramaian dan daerah-daerah wisata seperti halnya Yogyakarta.
Terkait persoalan darurat sampah, Pemerintah Kota Yogyakarta tengah melakukan upaya penanganan secara menyeluruh salah satunya dengan menyurati Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemprov DIY) agar melakukan evakuasi 4.000 ton sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Menanggapi upaya tersebut, Sekretaris Provinsi (Sekprov) DIY Beny Suharsono menyatakan telah ada kesepakatan antara Pemkot Yogyakarta dengan Pemprov DIY.
Pemprov DIY memberikan dukungan penanganan permasalahan sampah di kabupaten/kota di antaranya memberikan izin-izin penggunaan lahan di TPS Piyungan.
“Kami sepakat untuk evakuasi 4.000 ton sampah yang ada di Kota Jogja,” tutur Beni, dikutip Selasa (4/3).
Jumlah sampah yang mencapai 4.000 ton tersebut merupakan akumulasi dari total evakuasi yang dilakukan oleh armada pengangkut yang akan mengosongkan depo-depo sampah di Kota Yogyakarta (Jogja). Sampah-sampah itu kemudian akan dibuang ke TPST Piyungan.
Sementara itu, pada Maret 2025 mesin pengolahan sampah di ITF Bawuran akan segera diluncurkan.
“Di sana kan ada dua pabrik, yakni satu mengolah dan satunya mengolah menjadi bahan industri. Ini yang baru mengolah sampahnya,” kata Beny.
Beny menambahkan, penanganan masalah sampah dan pengurangan timbulan sampah diharapkan segera selesai karena mendekati momen Idul Fitri.