INFOPOLITIKNEWS – Bisa dipastikan, hampir semua pecinta kuliner pernah merasakan kelezatan mie instan. Rasanya khas dan begitu praktis cara memasaknya. Mie instan juga mudah dikreasikan dalam berbagai jenis olahan makanan.
Indomie yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBC), berhasil menjadi brand mie instan yang populer di Indonesia bahkan telah merambah pasar dunia. Menjadi merk terlaris mie instan di Timur Tengah, bahkan memimpin pasar di Nigeria, Indomie telah eksis di lebih dari 100 negara.
Namun, kesuksesan yang dicapai Indomie sedang mengalami fase “ujian”. Betapa tidak, peredaran beberapa varian rasa Indomie telah ditarik dari Australia oleh Food Standart Australia New Zealand (FSANZ).
Penarikan varian produk tersebut bermula ketika FSANZ mendapati Indomie tidak menyertakan keterangan mengenai kandungan bahan alergen berupa susu dan telur pada label kemasan.
Melansir dari laman resmi FSANZ, varian produk yang ditarik dari Australia adalah Indomie Mie Goreng Rasa Rendang (yang mengandung susu) exp. 03.05.205, Indomie Rasa Ayam Bawang (telur) exp. 28.04.2025, dan Indomie Rasa Soto Mie (susu) exp. 27.04.2025.
Namun di sisi lain, Sekretaris Perusahaan ICBC, Gideon Putra, menyampaikan bahwa penarikan produk di Australia adalah untuk mie instan yang didistribusikan secara tidak resmi oleh importir yang bukan merupakan distributor resmi perseroan untuk pasar Autralia.
“Produk-produk konsumen bermerk yang diekspor secara resmi ke luar negeri senantiasa mematuhi persyaratan, peraturan, dan ketentuan keamanan pangan yang berlaku di masing-masing negara tujuan di mana produk dipasarkan, termasuk Australia. Oleh karenanya, produk mi instan yang diekspor perseroan secara resmi ke Australia telah sepenuhnya memenuhi peraturan dari otoritas setempat,” jelas Gideon.
Gideon Putra menambahkan, kejadian penarikan tersebut tidak memberikan dampak material pada kegiatan operasional maupun kinerja keuangan perseroan.
Selain persoalan alergen yang tidak tercantum pada label dan berujung pada penarikan produk, sebuah penelitian oleh salah seorang ilmuwan di Irak mengklaim bahwa telah ditemukan zat radioaktif yang terkandung pada Indomie.
Namun, hasil penelitian yang dimuat dalam Al-Hamidawi, A. A. (2015). NORM in Instant Noodles (Indomie) Sold in Iraq. Journal of Environmental Analytycal, 2-4 menyatakan Indomie aman dari ambang batas maksimal radiokatif yang terkandung pada makanan.