Infopolitiknews – Kabupaten Sumenep yang dikenal sebagai The Soul of Madura memiliki angka pengangguran terbuka yang tinggi dari tahun ke tahun. Dan pengangguran tersebut berasal dari seluruh jenjang pendidikan termasuk penyandang gelar sarjana.
Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan, jumlah pengangguran dari lulusan sarjana di Sumenep mencapai 1.299 orang pada 2022.
Kemudian pada 2023, jumlah pengangguran dari kelompok sarjana mencapai 1.355 orang.
“Data pengangguran tersebut kami peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep,” kata Eko Kurnia Mediantoro, Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (PPKK) Dinas Ketenagakerjaan Sumenep, seperti dilansir Kompas.com, pada Kamis (16/1/2025).
Melalui Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) Dinas Ketenagakerjaan berupaya menekan jumlah angka pengangguran. Mereka berupaya warga dapat mendaftar secara online agar terhubung dengan perusahaan lokal, regional, dan nasional.
Bahkan menurut Eko, pihaknya juga memfungsikan aula kantor dinas sebagai tempat tes wawancara beberapa perusahaan.
“Dalam satu bulan, ada dua sampai tiga perusahaan yang rekrumentnya dilaksanakan di sana (aula),” tandasnya.
Sementara itu, jumlah pengangguran di Kabupaten Blora menyentuh angka 19.801 pada 2024. Jumlah tersebut adalah meningkat sebanyak 2.174 orang dari tahun sebelumnya.
Bupati Blora, Arief Rohman, mengungkap hal tersebut menjadi perhatian serius dan berencana menaikkan jumlah lapangan pekerjaan.
“Ya ini evaluasi di 2024, makanya kita ingin ke depan soal pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya usai menghadiri acara ‘Penutupan Bulan Dana PMI’ di Makodim Blora, Jawa Tengah, Selasa (24/12/2024).
Secara nasional, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada 2024 didominasi oleh lulusan SMK yaitu mencapai 9.01%.
“Pada Agustus 2024, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya,” dikutip dari Berita Resmi Statistik BPS No. 83/11/Th. XXVII, Sabtu (30/11/2024).
BPS mencatat per Februari 2024 TPT mencapai 7,20 juta orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan sebaran tingkat pengangguran terbuka itu, BPS memetakan lima provinsi dengan TPT tertinggi.
Banten dengan TPT tertinggi pertama mencapai jumlah 7.02%, disusul Kepulauan Riau di pososi kedua 6,94%.
Menempati posisi ketiga, Jawa Barat berjumlah 6,91%, kemudian DKI Jakarta 6,03%. Sedangkan Papua Barat Daya pada posisi ke 5 berjumlah 6,02%.
Masih tingginya tingkat pengangguran terbuka di Indonesia membuktikan banyak angkatan kerja yang belum terserap di pasar kerja.