Infopolitiknews – Penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Kubangdeleg, Cirebon sebagai akibat dari protes warga sekitar terkait pengelolaan sampah yang belum baik berimbas pada pengalihan lokasi pembuangan sampah ke TPA Gunung Santri.
Warga sekitar TPA Kubangdeleg menghendaki DLH menepati janji untuk mengelola sampah dengan menggunakan teknologi modern. Mereka tidak ingin lingkungan tempat tnggal mereka tercemar apalagi oleh bau busuk yang mengganggu.
Sejak penutupan sementara TPA Kubangdeleg, seluruh sampah dari Kabupaten Cirebon bagian timur diarahkan ke TPA Gunung Santri yang terletak di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan.
Dengan demikian, TPA Gunung Santri menjadi satu-satunya TPA yang beroperasi di Kabupaten Cirebon. Padahal, TPA Gunung Santri pernah diprediksi tidak lagi mampu menampung sampah dari Kabupaten Cirebon pada 2025 karena overload. Apalagi produksi sampah di Kabupaten Cirebon terus meningkat.
Ironisnya, TPA Kubangdeleg yang terletak di Kecamatan Karang Wareng itu awalnya dibangun sebagai solusi untuk mencegah terjadinya over kapasitas TPA Gunung Santri.
Berdasarkan pembagian wilayahnya, TPA Kubangdeleg melayani pembuangan sampah di wilayah timur dan TPA Gunung Santri melayani pembuangan sampah di wilayah barat.
Melansir suaracirebon.com, volume sampah di TPA Gunung Santri mencapai lebih dari 75.000 ton pada tahun 2023. Agus Muklis, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon (tahun 2023) menyampaikan bahwa kondisi tersebut akan membuat TPA Gunung Santri overload pada 2025, dikutip Rabu, (8/1/2025).
Sekretaris DLH Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono, menjelaskan, bahwa setiap hari, sebanyak 70-90 dump truk sampah mengarah ke TPA Gunung Santri, sementara TPA Kubangdeleg menerima sekitar 50 dump truk sampah per hari, (kabarcirebon.com, 2024), dikutip Rabu (8/1/2025).
Dengan adanya pengalihan pembuangan sampah dari TPA Kubangdeleg ke TPAS Gunung Santri, ada hampir 100-an truk pengangut sampah yang bermuara ke TPAS Gunung Santri per harinya.
“Dampaknya, lahan jadi lebih cepat penuh karena jumlah muatan bertambah. Per mobil bisa mengangkut hingga 7 ton sampah, sehingga kapasitas yang seharusnya cukup untuk setahun, mungkin akan penuh lebih cepat,” jelas Salam, petugas harian TPAS Gunung Santri, melansir detik.com pada Selasa (7/1/2025).