INFOPOLITIKNEWS – Di mana ada manusia di situ ada sampah, maka semakin banyak manusia semakin banyak pula sampahnya. Namun bagaimana sampah menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat adalah terkait dengan tata kelola dari hulu ke hilir yang belum sesuai dengan metode dan teknik penggolahan yang berwawasan lingkungan.
Bukan hanya itu, lokasi tempat pembuangan sampah yang terlalu dekat dengan pemukiman juga menjadi sumber persoalan tersendiri seperti halnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jalan Rawa Binong, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
TPS Lubang Buaya ditutup sementara sebagai hasil keputusan rapat mediasi antara warga RW 03 Kelurahan Lubang Buaya bersama pengurus RT/RW di sekitar lokasi TPS, Lurah setempat, serta Suku Dinas Pertamanan Jakarta Timur pada Selasa (17/12/2024). Turut hadir pada mediasi tersebut Satpol PP, Bhabinkamtibmas, dan Kasospol Lubang Buaya
Penutupan tersebut merupakan buntut dari peristiwa unjuk rasa warga –pada hari yang sama– yang keberatan atas keberadaan TPS milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta.
Dede Syaipulah, Lurah Lubang Buaya mengatakan bahwa kegiatan TPS Lubang Buaya sudah berlangsung kurang lebih satu tahun
Lokasi TPS khusus sampah penopingan (pemangkasan) pohon dan batang pohon yang terletak di dekat pemukiman telah menyebabkan pencemaran sumber air warga, sumur mereka menjadi keruh. Selain itu akses jalan di sekitar lokasi becek akibat truk angkut yang lalu lalang. Warga juga takut timbunan sampah di TPS Lubang Buaya menyebabkan banjir di pemukiman. Apalagi dulunya, lokasi TPS ini adalah tempat penampungan air.
Menurut keterangan Ketua RW 03 Lubang Buaya, lokasi TPS di Jalan Rawa Binong tersebut pada mulanya direncanakan untuk ruang terbuka hijau berdasarkan kesepakatan forum group discussion, tapi justru menjadi tempat pembuangan sampah.
Penutupan sementara TPS Lubang Buaya memang telah membuat kegiatan pembuangan sampah dihentikan untuk sementara waktu, tapi bagaimana nasib TPS tersebut, ke mana sampah-sampah penopingan dialihkan, serta apa solusi praktis yang akan diberikan untuk warga setempat, semua belum mencapai titik final.