Infopolitiknews – Bencana hidrometeorologi kembali menyerbu Kota Bandar Lampung. Hujan ekstrem yang menyebabkan banjir dan tanah longsor telah menelan korban jiwa.
Seorang ibu rumah tangga (IRT) meninggal dunia usai mobil yang ditumpanginya hanyut terseret banjir pada Sabtu (22/2).
Korban hanyut bernama Sutiyem (33) adalah warga Kelurahan Campang Jaya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung.
Kejadian nahas itu menimpa korban saat melintas dari arah Campang Jaya menuju Kedaung dan terbawa arus saat berada di jembatan. Mobil tersebut tersangkut di gorong-gorong Perumahan Griya Bukit Kencana.
Saksi melihat pengemudi melambaikan tangan minta tolong, tapi saat pintu mobil dibuka, korban yang berada di samping kursi kemudi sudah tidak ada di dalam mobil.
Korban ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi hanyut. Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Sukarame Kompol Rohmawan.
“Benar, korban sudah ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB,” ungkap Rohmawan, Sabtu (22/2).
Rohmawan mengatakan, usai kejadian korban langsung dibawa ke rumah duka oleh warga untuk segera disemayamkan.
Sementara itu hujan deras yang turun sejak Jumat (21/2) juga telah mengakibatkan terjadinya longsor di wilayah Gedong Air.
Bencana longsor itu menyebabkan pondasi rumah warga ambrol dan merobohkan temboknya sehingga menewaskan pasangan suami istri.
“Rumah korban berada persis di dekat tembok yang longsor, sehingga keduanya tertimpa reruntuhan,” kata Dodi, salah satu warga setempat, pada Sabtu (22/2).
Hingga saat ini, banjir di Kota Bandar Lampung telah menggenangi 16 kecamatan dengan ketinggian mencapai 1,5 meter dan merendam permukiman warga.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi kembali.