Infopolitiknews – Gelombang PHK yang massal yang mengintai ribuan pekerja industri elektronik di Indonesia telah menggerakkan Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) untuk meminta Presiden Prabowo Subianto segera mengevaluasi kinerja para menterinya.
Pengajuan permintaan evaluasi kepada Persiden itu diarahkan untuk kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Erlangga Hartarto; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; dan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.
Menurut Presiden Partai Buruh Said Iqbal, ketiga menteri tersebut perlu bekerja maksimal dalam menggenjot daya saing industri nasional.
“Bapak Presiden Prabowo Subianto harus segera mengevaluasi kinerja para menteri tersebut, bila tidak sanggup selayaknya diganti. Industri nasional harus diselamatkan agar terhindar dari PHK besar-besaran,” kata Said dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2).
Desakan yang disampaikan Partai Buruh dan KSPI itu terjadi setelah PT Sanken Indonesia memastikan sekitar 400-an buruh akan di-PHK pada Juni 2025 karena perusahaan tersebut akan kembali ke Jepang dan tidak beroperasi lagi di Indonesia.
Iqbal mengungkap, sebelumnya PT Sanken sudah melakukan PHK terhadap 500 pekerja. Dengan demikian penutupan pabrik Sanken di Indonesia akan berdampak pada hilangnya pekerjaan 900 orang buruh.
Potensi PHK massal yang akan dilakukan industri elektronik tersebut akan berdampak pada peningkatan angka pengangguran di Indonesia. Sebelumnya industri tekstil, garmen, dan sepatu juga telah lebih dulu melakukan PHK massal pada 2024.
Tidak Hanya PT Sanken, menurut Said, dengan alasan relokasi ke negara asal (Jepang) dan ke China, perusahaan elektronik lainnya yaitu PT Yamaha Music Indonesia telah melakukan PHK terhadap 400 buruh di Cibitung, Bekasi dan 700 orang buruh di Jakarta pada awal 2025.
“Ini menjadi alarm ancaman PHK besar-besaran di Indonesia khususnya sektor elektronik elektrik,” ujar Said.
Said menambahkan, tanpa adanya kejelasan solusi dari pemerintah pusat maka industri nasional terancam bangkrut dan pengangguran pun akan meningkat.