Medan – Debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) yang digelar di Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo, Kota Medan, Rabu (30/10/2024) jadi ajang pembuktian bagi pasangan calon nomor urut 2 Edy Rahamayadi – Hasan Basri Sagala bahwa selama kepemimpinan Edy di Sumut mengalami kemajuan yang signifikan.
Dalam debat perdana yang mengambil tema “Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat”, Edy yang tampil memukau dan mengusai jalannya debat tercatat beberapa kali membuat Cagub nomor urut 1 Bobby Nasution kelimpungan dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan Edy. salah satunya saat membahas Angka Partisipasi Murni (APM) dalam bidang pendidikan.
Dari pertanyaan panelis, berdasarkan data BPS angka partisipasi murni (APM) mencapai 97,95 persen di tingkat SD, di SMP 82,09 persen, sementara APM pada SMA 68,67 persen. Edy mengatakan dirinya sudah membangun 24 SMA/SMK sederajat saat masih menjabat.
“Bukan wacana. Tapi kebutuhan kita sampai 96 (sekolah) dalam langka melengkapi setingkat SMA di seluruh kabupaten/kota. Tapi bertahap, bertingkat dan berlanjut untuk kita lakukan prioritas,” kata Edy yang juga Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat periode 2016–2018 ini.
Cagub nomor urut 1 Bobby Nasution menanggapi soal banyaknya anak yang berhenti sekolah hingga SMP karena persoalan ekonomi. Selain itu banyak di daerah yang memilih langsung kerja terutama soal kutipan atau pungutan bayaran di SMA/SMK.
Menjawab itu, Edy mengatakan hal itu tak tepat ditanyakan karena tak berkaitan dengan APM. Soal kutipan menurutnya harusnya dilaporkan.
“Yang ditanyakan angka partisipasi. Arti partisipasi ini bukan kutipan, pelanggaran. Kalau memang tahu ada kutipan seperti itu, kenapa tak dilaporkan. Kenapa kepala dinas yang melakukan kenapa dinaikkan,” kata Edy.
Pada pertanyaan lain bahkan Bobby sempat terdiam selama 28 detik untuk menjawab pertanyaan Edy soal jumlah kebutuhan dokter di Sumut. Awalnya, Bobby mengoreksi jumlah data kebutuhan dokter umum dan dokter spesialis yang disampaikan Edy.
Sementara itu Edy menyatakan bakal menyelesaikan programnya yang belum selesai. Edy yakin janjinya itu sudah ditunggu oleh masyarakat. Dia juga menyatakan ingin membesarkan Sumut secara bermartabat.
Dari pandangan Pengajar Program Pascasarjana di berbagai kampus tanah air termasuk di Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, debat perdana pasangan calon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara menggambarkan pola pandang “kelas” seorang gubernur dan seorang walikota sehingga kerap tidak menemukan titik pandang yang linear.
“Seperti pernyataan-pernyatan Bobby Nasution sebelumnya yang selalu mendegradasi Edy Rahmayadi maka debat perdana ini hanya berkutat pada persoalan rivalitas. Publik tidak melihat gagasan-gagasan Bobby yang bernas dan inovatif tetapi terkesan hanya saling menjatuhkan. Oleh karena itu, saya menilai tidak ada yang menarik dari debat perdana tersebut. Sebaliknya Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala dengan jeli melihat ketidakberesan yang terjadi di Asahan yang notabenen daerah yang dipimpin oleh pendamping Bobby Nasution yakni Surya di Pilgub Sumut,” tandas Ari Junaedi yang kerap menjadi pengajar strategi debat di berbagai Pilkada.
Adapun dua kandidat yang akan mengikuti debat itu adalah pasangan nomor urut satu Bobby Nasution dan Surya serta pasangan nomor urut dua Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala.
Tema debat pada malam ini yaitu pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Terdapat enam subtema yang bakal dibahas di dalam debat tersebut.