Nasional

Viral Puluhan Caddy Golf Borobudur International Menangis, Ini Alasannya

Jakarta – Air mata seketika tumpah di kalangan caddy Lapangan Golf Borobudur International. Bagaimana tidak, kabar mengenai pemberhentian kerja secara tiba-tiba menghampiri mereka.

Isak tangis tak mampu lagi terbendung saat satu sama lain saling bertemu. Puluhan caddy tersebut tampak saling menguatkan dengan berpelukan bersama.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para caddy tersebut seketika merasa kebingungan lantaran harus berhenti mencari nafkah usai lebih dari 10 tahun menggantungkan hidup di Lapangan Golf Borobudur International.

“Kesedihan para caddy Borobudur Internasional Golf setelah pengumuman pemberhentian kerja secara mendadak,” demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @magelang_raya.

Video tersebut lantas menuai sorotan hingga salah satu warganet dalam akun @rifkahanifatmala turut memberi penjelasan mengenai alasan pemberhentian kerja para caddy.

Pemilik akun tersebut mengungkap, hal tersebut tak lain lantaran Lapangan Golf Borobudur International digunakan sementara sebagai lokasi retreat Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto sekitar akhir bulan Oktober lalu.

Awalnya, para caddy diungkapnya turut mendapat kompensasi seimbang agar tetap mendapat penghidupan meski lokasi kerja dialihfungsikan sebagai lokasi retreat.

“Mohon maaf izin menjelaskan agar tidak ada salah faham. Jadi memang pemberitahuan di awal lapangan hanya tutup sekitar 2 bulan hanya untuk persiapan dan saat acara berlangsung, dan kami para karyawan dan caddy Borobudur Internasional golf diperbantukan dan diberi kompensasi selama acara berlangsung agar semua terlaksana dan kita juga tidak di liburkan,” tulis akun @rifkahanifatmala.

Namun setelah acara retreat usai, para caddy tak kunjung diberi kepastian mengenai waktu pembukaan Lapangan Golf Borobudur International untuk umum kembali.

Sebab, tenda yang difungsikan sebagai tempat menginap para menteri saat acara retreat tersebut masih berdiri di atas lapangan.

Sehingga dalam waktu yang belum ditentukan, para caddy terpaksa menelan kepahitan lantaran harus dirumahkan.

“Namun mohon maaf setelah acara selesai kita belum diberi kepastian untuk lapangan bisa dibuka kembali karena tenda belum bisa dibongkar, jadi untuk beberapa waktu yang belum bisa ditentukan kami para caddy dirumahkan dan tidak bisa bekerja dan tidak mendapatkan gaji. Jadi mungkin itu yang membuat kita bersedih, tempat kita mencari rezeki belum bisa kita gunakan untuk bekerja kembali. Terimakasih,” tutup akun @rifkahanifatmala.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X